Warga Majasem Gotong Royong Berdirilah Menara Masjid Makasih Rawa Pengilon

  • Jun 02, 2024
  • Amir M Sinnangga

Renata.kim.id, Purbalingga - Satu persatu harapan warga desa majasem, kecamatan Kemangkon, kabupaten Purbalingga untuk melengkapi sarana dan prasarana di masjid Makasih Rawa Pengilon terpenuhi. Hari ini, Minggu (2/6/2024) warga desa majasem komplek masjid tersebut baru saja gotong royong mendirikan menara 58 belum selesai, lalu kamar mandi juga belum selesai, lalu tembok keliling dan pintu gerbang juga belum terlaksana," ungkap Mukhasin, ta'mir masjid Makasih Rawa Pengilon kepada Renata.kim.id usai mendirikan menara.

Ia menjelaskan, menara setinggi 12 meter tersebut memang sudah menjadi keinginan pengurus masjid dan juga para jamaah. Karena semenjak berdirinya masjid yang diresmikan pada hari Jum'at (30/12/2022), pengeras suara diletakan di bagian belakang masjssud dekat ruang imam.

"Menara ini sebenarnya sudah dirancang lama, namun masih terkendala biaya. Jadi baru jari ini terlaksana bisa mendirikan menara," jelasnya.

Mukhasin juga menyampaikan, menara dibuat dengan menggunakan biaya gotong royong warga atau jamaah. Karena memang warga yang menginginkan dibangunnya menara yang, ditancapkan di belakang masjid sebelah kanan.

"Ya karena ini merupakan keinginan bersama, maka warga atau jamaah dengan ikhlas membiayai secara gotong royong. Mereka iuran," terangnya.

Sementara menurut H. Mukhtar Abidin selaku kordinator pembuatan menara, pembuatannya juga dilakukan secara gotong royong. Mulai dari memotong besi, merangkai menggunakan las listrik, hingga pemgecatan dikerjakan oleh sejumlah anak muda.

"Ini dikerjakan secara gotong royong. Anak-anak muda semua yang engerjakan," katanya.

Pengerjaan menara hanya memakan waktu satu minggu, mulai dari pengelasan hingga pengecatan. Kemudian setelah dianggap selsai, menara diangkat beramai-ramai ke lokasi yang sudah disiapkan.

"Lokasi sudah disiapkan. Jadi warga tinggal memindah dari depan masjid ke belakang untuk diberdirikan," ujarnya.

Mukhtar juga menyampaikan, pembuatan menara mengabiskan hampir 30 batang besi dengan biaya hampir Rp. 6 juta. "Ini saja digarap secara gotong royong. Anak-anak muda ini tidak dibayar," ujarnya.

Diterangkan, masjid Makasih Rawa Pengilon dibangun di atas tanah seluas 1400 meter pesegi (100 ubin). Tanah tersebut merupakan tanah wakaf dari keluarga Sumarto Makasih, yakni H. Marsono dan Sutarmi, warga dusun 3, RT 18/08 desa Majasem yang sekarang tinggal di Jakarta.

Tanah yang sebelumnya adalah lahan pesawahan tersebut diwakafkan kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang serah terimakan terhadap Mukhasin sebagai Nadhir. Mukhasin sendiri saat berlangsungnya proses wakaf, masih menjabat sebagai Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Kemangkon.(ang)