Petani Desa Kalialang Tanam Padi Inpari 32, Benih Bantuan dari Kementan

  • Jun 14, 2024
  • Amir M Sinnangga

Mercusuar.co, Purbalingga - Varitas Inpari 32 merupakan benih padi Varitas Unggul Baru (VUB) dan tahan Hawar Daun Bakteri (HDB), sehingga nama belakangnya ditambahi menjadi Inpari 32 HDB. Hal ini u Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Harjatno saat melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) penanaman padi varitas Inpari 32 di Desa Kalialang, Kecamatan Kemangkon, Kamis (14/6/2024) sore.

Harjatno menjelaskan, kedatangannya ke Desa Kalialang  bertujuan melihat langsung perkembangan petani di desa tersebut setelah menerima bantuan benih padi varitas unggul Inpari 32 dari Dinpertan Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

"Kami melakukan monev, seperti apa perkembangan tanaman padi Inpari 32 di sini. Sepertinya perkembangannya cukup bagus," ungkapnya.

Varitas unggul baru Inpari 32 yang ditanam petani desa Kalialang merupakan varitas baru yang belum banyak diminati petani. Menurutnya di Jawa Tengah baru sekitar 8% petani yang sudah mencoba menanam benih varitas baru turunan Ciherang tersebut.

"Belum banyak yang budidaya padi ini. Baru Purbalingga dan Purworejo" ujarnya.

Disampaikan, varitas unggul Inpari 32 memiliki kelebihan umur tanam yang pendek, kurang dari 120 hari setelah penyemaian. Disamping usianya yang pendek, Inpari 32 bisa menghasilkan gabah (padi) di atas 6 ton/ha. Dengan umur yang pendek diharapkan petani bisa panen lebih dari 2X/tahun.

"Istilahnya dari ip 100 bisa ke ip 200. Dari yang tanam sekali dalam setahun bisa naik menjadi 2, bahkan diharapkan bisa bisa 3X/tahun atau ip 300," terangnya.

Dari monev tersebut Harjatno mengatakan, pihaknya optimis petani di Desa Kalialang cepat maju. Disamping benar melaksanakan aturan tanam dengan baik dan menanam bening varitas unggul, yakni Inpari 32. Sisi baik lainya adalah para petani melakukan bekerja sama yang baik.

"Mereka mau bergotong royong. Contohnya ini, dalam pengairan petani bergotong royong melakukan  pompnaisasi dari sungai. Kemudian banyak yang merelakan sebagain tanahnya untuk dijadikan tersier. Ini bagus sekali," tuturnya.

Senada dengan Harjatno, Kepala Desa Kalialang, Beti Yuni Rahayu mengatakan kalau pihaknya telah menerima bantuan benih padi varitas unggul Inpari 32 dari Kementrian Pertanian Direktorat Jendral Tanaman Pangan. Benih tersebut kemudian dibagikan terhdap petani untuk ditanamkan ke lahan pertanian seluas 60 hektare.

"Sebelumnya kami mendapat bantuan pompa air dari Kementan. Pompa air itu untuk mengaliri lahan tadah hujan seluas 46 hektare. Setelah pompa tersebut difungsikan, lahan menjadi basah, kemudian ditanami benih padi bantuan dari Kementan juga," katanya.

Beti menjelaskan, bantuan benih padi dari Kementan 1.525 kg untuk ditanam di lahan persawahan seluas 60 ha, termasuk 46 ha lahan tadah hujan yang sedang diolah menjadi lahan tanaman padi. Dengan demikian lahan pertanian yang ditanami padi bertambah 46 ha dari sebelumnya hanya 24 ha.

"Desa Kalialang memiliki lahan seluas 170 ha, lahan basahnya  seluas 124 ha, sedang lahan tadah hujannya seluas 46 ha. Berkat bantuan mesin pompa dan benih padi dari Kementan, lahan yang 46 ha sudah bisa ditanami padi," jelasnya.(ams)